Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Hal yang Membuat Dosen Pembimbing Menyukai Skripsi Kamu

Mahasiswa seringkali membuat dosen pembimbingnya kesal selama proses penyusunan skripsi. Hal ini bisa saja disebabkan oleh banyak hal, namun yang paling sering terjadi adalah mahasiswa tidak mampu menjelaskan skripsi yang dibuatnya. Ada juga mahasiswa yang terlalu menyepelekan skripsi, sehingga tulisan yang dibuat terkesan asal jadi. Dosen pembimbing pastinya akan mengharapkan mahasiswanya mampu memberikan performa terbaik dalam menyusun skripsi hingga mempresentasikannya dalam seminar. Jadi sangat wajar jika dosen pembimbing merasa kesal jika mahasiswanya tidak sesuai harapan.

Baca juga: Cara menaklukkan hati dosen

Sebenarnya, dosen pembimbing hanya menginginkan beberapa hal sederhana saja untuk dilakukan oleh mahasiswa bimbingannya dalam menyusun skripsi. Selama mahasiswa dapat melakukannya, tentu pembimbing akan sangat bersemangat membantu proses penyusunan skripsi. Nah, sebaiknya kamu tahu apa-apa saja hal yang diinginkan dosen oleh mahasiswa ketika menyusun skripsi. Berikut ini beberapa hal yang membuat dosen pembimbing menyukai skripsi kamu:

1. Alasan yang masuk akal tentang pemilihan judul

Kamu harus mampu memberikan alasan yang masuk akal tentang pemilihan judul penelitian. Gunakan fakta yang ada lapangan, data dari sumber yang valid, gap pada penelitian terdahulu, atau fenomena yang perlu diteliti. Rangkailah unsur-unsur tersebut menjadi sebuah alasan yang memberikan argumen bahwa judul penelitian dari skripsi kamu memang penting dan layak untuk diteliti.

Jangan sekali-kali memberikan alasan pemilihan judul yang "mentah" dan tidak mendasar, apalagi tidak ada dukungan fakta dan data. Hal itu hanya akan membuat dosen kamu "gregetan" dan mungkin akan memberikan ceramah panjang.

2. Topik penelitian yang masih baru

Ingat, penelitian akan selalu mencari hal-hal yang baru. Tidak ada gunanya meneliti hal-hal yang sudah diketahui gambaran hasil penelitiannya. Maka dari itu, perhatikan topik penelitian yang kamu ambil, jangan sampai mengambil topik penelitian yang sudah terlalu mainstream karena bisa saja kamu disuruh ganti judul.

Dosen sangat menginginkan mahasiswanya mampu meneliti hal-hal baru dengan topik-topik yang masih hangat. Misalnya di tahun 2020 ada pandemi Covid-19, maka penelitian yang berhubungan dengan hal tersebut akan sangat disukai dosen pembimbing. Tapi setelah pandemi Covid-19 reda pada tahun 2022, penelitian yang berkaitan dengan pandemi Covid-19 tentu sudah terkesan "basi", walaupun tetap masih ada topik-topik tertentu berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang masih layak untuk diteliti. Maka dari itu, pastikan topik penelitian yang kamu pilih masih hangat dan layak untuk diteliti.

3. Metodologi penelitian yang detail

Metode penelitian merupakan bagian yang sangat penting dan harus dijelaskan dengan rinci. Bagian ini akan menjelaskan langkah-langkah yang kamu lakukan dalam penelitian. Metode penelitian biasanya akan meliputi: penentuan jenis penelitian, pemilihan populasi dan sampel, cara mengumpulkan data, cara menganalisis data, pengembangan instrumen dan validasi, serta estimasi waktu penelitian. Jelaskan semua hal tersebut secara rinci, dukung juga dengan teori-teori tentang metodologi penelitian sebagai bukti bahwa kamu sudah membaca referensi dan memahami penelitian yang kamu ajukan.

4. Menerima saran dan kritik yang diberikan

Jangan sekali-kali menentang saran dan kritik dari dosen pembimbing kami. Tentu saja kamu boleh berdiskusi dengan dosen pembimbing kamu tentang saran dan kritik yang diberikan.

Ingat, dosen pembimbing sudah pasti sangat berpengalaman dalam hal penelitian dan penyusunan laporan penelitian. Maka apapun saran dan kritik yang diberikan tentunya diberikan untuk menyempurnakan penelitian yang kamu lakukan.

Beda ceritanya jika kamu berada di level S3 (Doktoral) dan sedang menyusun disertasi. Perdebatan dengan dosen pembimbing dan dosen penguji wajar-wajar saja terjadi. Di level S3, kamu bisa menolak dan membantah argumentasi dari dosen pembimbing dan dosen penguji, tentunya dengan alasan dan fakta yang jelas dan masuk akal, dan hal tersebut sudah biasa. Dosen pembimbing pada level S3 tidak sepenuhnya membimbing, tapi lebih kepada pengarah dan rekan meneliti bagi mahasiswanya.

Di level S1, dengan skripsi, mahasiswa dianggap sebagai peneliti pemula, jadi saran dan kritik dari peneliti senior (dosen) tentu harus kamu terima. Jadi, ikuti saja apa yang dianggap benar oleh dosen pembimbing kamu dengan asumsi tidak mungkin dosen pembimbing akan menjerumuskan kamu.

5. Mengerti dan mampu mempresentasikan penelitian

Dosen akan sangat menyukai mahasiswa yang percaya diri dan mampu mempresentasikan penelitiannya dengan baik. Demam panggung sangat mungkin saja terjadi saat kamu ujian, tapi sebisa mungkin kamu harus mengendalikannya. Jangan sampai kamu salah berargumen dan dianggap tidak memahami penelitian yang kamu presentasikan.

Penyampaian yang lancar, argumentasi yang masuk akal, penjelasan mengenai fakta dan data, serta hal-hal lain dalam ujian harus kamu perhatikan. Dengan memberikan kesan yang baik dalam presentasi, tentu dosen akan menyukainya dan menganggap kamu sudah mengerti apa yang kamu kerjakan.


Itulah beberapa hal yang dapat membuat dosen kamu senang dengan skripsi yang kamu tulis. Semoga informasi tersebut bermanfaat.

Baca juga:

Post a Comment for "5 Hal yang Membuat Dosen Pembimbing Menyukai Skripsi Kamu"